Kamis, 10 April 2008

Menapak di Luas Rahmat-Mu

Langkah kecilku.. Tapaki alur berliku hidupku. Melompat tinggi tersenyum riang. Terpeleset, jatuh, meringis. Lalu nyegir. Aku tidak menagis. Ibuku bilang laki-laki itu harus tegar. Air mata yang hadir adalah aib. Hingga senja itu. Tata nilai itu luruh.. kabur. Aku menangis. Aib air mata tak lagi terfikir. Aku bahagia. Lebih dari dedaunan menyambut mentari. Aku bahagia oleh kembaliku. Suksesku jalani proses hidupku. Alur berliku jumpai muaranya. Ada dihadapanku. Menantiku dalam rengkuh nikmat-Nya.. Indah.. Terlalu indah.

Aku ingin kisah itu biasa. Kata terangkai yang terbaca lalu lupa. Aku benar ingin kembali paa-Nya utuh. Tanpa ada yang luruh. Jalan mana yang harus kutempuh? .. Dalam alur hidup yang tersaji selama ini. Terlalu banyak kata tertuang tanpa makna. Ruang-ruang bisukah saksinya. Dan harus bagaimana?

Tuhan.. Aku masih sering lupa. Aku terlena dalam nikmat-Mu. Lupa ruang kosong batas itu. Lupa bersyukur. Aku jauh dari impian itu. Jauh.. Terlalu jauh. Tapi aku ingin pulang. Aku ingin kembali pada-Mu. Dalam dekap rahmat-Mu. Adakah kesempatan itu. Yang dengan serakah kupinta. jangan sekali saja.. Karena aku masih sering lupa.

(Al, filsafat, 040408)

oleh :Laily Kusumawardani (SosEk UGM 07)

Tidak ada komentar: